Social Icons

Pages

Kamis, 31 Mei 2012

Lirik Buat aku tersenyum- Sheila On7


Datanglah sayang dan biarkan ku berbaring
Di pelukanmu walaupun tuk sejenak
Usaplah dahiku dan kan kukatakan semua

Bila kulelah tetaplah disini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila kumarah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar

Rasakan resahku dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu walaupun tuk sekejap
Karna hanya engkaulah yang sanggupkatakan aku

Karna engkaulah satu-satunya untukku
Dan pastikan kita selalu bersama
Karna dirimulah yang sanggup mengerti aku
Dalam susah ataupun senang

Dapatkah engkau s'lalu menjagaku
Dan mampukah engkau mempertahankanku

Bila kulelah tetaplah disini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila kumarah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar 

Si One




















Adab Ketika Marah

kenapa saya memosting artikel ini?
hari ini marah-marah karena hal dunia, sampai kaya sinetron, gara-gara kesalahan teknis,
Astaghfirullohal Adzim..jadi sejak tadi ada setan yang ngikutin aku sejak dari SC kampus sampai ke rumah.hiii ngerii


Nabi صلى الله عليه وسلم. Telah mewasiatkan kepada seorang laki-laki:(لا تغضب).: ”jangan marah” ibnu hajar berkata dalam al fath: arti perkataan beliau yakni jangan marah adalah jauhi sebab-sebab marah dan jangan melakukan sesuatu yang mengarah kepadanya.sementara marah itu sendiri tidaklah terlarang karena ia adalah tabiat yang tidak akan hilang dari diri manusia.akan tetapi hendaknya seorang muslim memperhatikan adab-adab sebagai berikut :


1. Jangan marah kecuali karena allah.Jika marah dilakukan karena allah,niscaya hal itu menjadi sesuatu yang disukai dan pelakunya akan mendapat pahala.kemarahan itu bergolak dalam hati jika hukum Allah diabaikan dan dilanggar atau perbuatan haram merajalela.


2. Berlemah lembut dan tidak marah karena urusan dunia.Rasulullah صلى الله عليه وسلم: Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan pada semua perkara.Dan beliau bersabda : “Tidaklah kelemahlembutan itu terdapat pada sesuatu perkara kecuali akan menghiasinya dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan merusaknya.Nabi صلى الله عليه وسلم. Bersabda kpda Asyajj Abdul Qais : Sesungguhnya dalam dirimu ada dua sifat yang dicintai Allah yaitu santun dan hati-hati.”


3. Mengingat kekuasaan dan keagungan Allah.Jika seseorang mengingat kekuasaan Allah atas dirinya,keagungan,perlindungan dan keperkasaan Allah ketika sedang marah,niscaya semua itu akan meredam amarahnya.


4. Menahan dan meredam amarah jika telah muncul.Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memberi maaf orang lain,dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan(QS Ali imran 134 )Nabi صلى الله عليه وسلم : “Barang siapa yang dapat menahan amarahnya,sementara ia dapat meluapkannya,maka Allah akan memanggilnya dihadapan segenap makhluk.Setelah itu,Allah menyuruhnya memilih bidadari Surga dan menikahkannya dengan siapa yang ia kehendaki.”


5. Berlindung kepada Allah ketika marah.Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda: jika seseorang yang marah mengucapkan ‘A’udzubillah(aku berlindung kepada Allah),niscaya akan reda kemarahannya”¤ini merupakan tindakan yang paling efektif karena sebenarnya marah berasal dari api syaitan.


6. DiamNabi صلى الله عليه وسلم memberi nasihat: “Ajarilah,permudahlah dan jangan menyusahkan.Apabila salah seorang dari kalian marah,hendaklah ia diam”Sebab terkadang orang yang sedang marah mengatakan sesuatu yang dapat merusak agamanya,menyalakan api perselisihan,kedengkain dan mengucapkan sesuatu yang akan membuatnya menyesal setelah marahnya mereda.


7. Merubah posisi ketika marahRasulullah صلى الله عليه وسلم : “jika salah seorang diantara kalian marah ketika berdiri,maka hendaklah ia duduk.Apabila marahnya tidak hilang juga,maka hendaklah ia berbaring!”¤karena berdiri bisa membuat seseorang cepat marah dan bersitegang dari pada duduk,dmikian juga orang yang duduk daripada berbaring.


8. Berwudlu’ atau mandi dan semisalnya.Marah adalah api dari syaitan yang berakibat mendidihnya darah dan terbakarnya urat syaraf.maka wudlu,mandi&semisalnya apalagi jika menggunakan air dingin,akan memadamkan api tersebut dan akan menghilangkan amarah serta gejolak darah.


9. Memberi maaf dan bersabar.….dan jika mereka marah mereka memberi maaf.(QS AsySyuura 37)


10. Jangan membalas keburukan dengan keburukan yang berlebihan.“Jika kamu membalas(menghukum),maka balaslah dengan yang semisal(dengan keburukan) yang telah mereka lakukan,tetapi jika kalian bersabar,itu lebih baik bagi orang-orang yang sabar”
(QS AnNahl 126)


Sesungguhnya Nabi SAW adalah orang yang paling lembut, santun, dan pemaaf kepada orang yang bersalah. "... dan ia tak membalas kejahatan dengan kejahatan, namun ia memaafkan dan memberikan ampunan... " begitu sifat Rasulullah SAW yang tertuang dalam Taurat, kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Musa AS.


Sumber : http://www.gensalaf.net/?p=330
              http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/10/08/08/128853-adab-mengendalikan-amarah-menurut-islam

LDR

otakku..
bekerjalah dengan tenangku..
logikaku..
bermainlah dengan bijakku..
mataku..
janganlah kamu bermain dulu
jangan dulu kau sampaikan hal baru
yang masih abu-abu
mulutku,,,
jangan terburu-buru
diamlah dulu..
tunggulah telingaku mendengar
mereka berdua masih menunggu,
sabar...

ingatanku,
kemana memorimu,
ketika mataku melihat hal baru,
katakan padanya "itu masih abu-abu"

janjiku...
ingatkan aku jika keliru..
tagih janjiku 
jika aku hampir mengingkari.

otakku,
logikaku
mataku
telingaku
ingatanku
janjiku
bersabarlah,
jangan biarkan kabut menghalangi kerjamu,
kalian prajurit harus tangguh
melindungi segumpal daging di perut kananku

dialah pemimpinmu,
ketika dia sudah diserang
kalian juga akan jadi arang,
prajuritku,,
bekerjalah lebih keras
ketika pemimpin mulai cemas,
bekerjalah lebih giat ketika pemimpin mulai tidak sehat.
ketika dia terjatuh
bantulah dia tetap teguh,
ketika dia sedang sakit,
bantulah dia lekas bangkit.

Bantulah dia melihat, mendengar dan merasakan.

Selasa, 22 Mei 2012

Melepas Baterai Laptop ?


Sebenarnya para ‘pakar-pakar’ pembuat laptop di dunia sudah memprediksi akan kemungkinan baterai ini. Dan laptop pun sudah dirancang sedemikian rupa oleh mereka. Jadi kalau ada cara ‘melepas baterai’ atau ‘charge-discharging’ bukan solusi. Melepas baterai “Sangat Tidak Dianjurkan” oleh pembuatnya, alasannya jika tiba-tiba listrik mati atau tegangan naik turun akan merusak komponen hardware di laptop. Karena baterai juga berfungsi sebagai stabiliser dan back up laptop ketika listrik mati atau tegangan naik turun. JADI MAU PILIH LAPTOP RUSAK ATAU BATERAI BERKURANG KEMAMPUANNYA??? (harga motherboard laptop berapa kali harga baterai tuh) ckckck

Saya pernah mendengar pendapat aneh lagi.. “Jika battery sudah penuh, harus dicabut adaptornya”Ini lebih parah lagi.. karena setiap battery itu memiliki cycle count..

Semakin sering charging (pengisian) lalu discharging (pengosongan) akan mengurangi cycle count itu. Jika cycle count nya sudah melebihi batas yang ditentukan, efeknya baterai drop.

Laptop jaman dekarang udah canggih lah, ada pemutus arusnya kalau baterai penuh, masa hal gini ga dipikir oleh pembuatnya?? THINK SMART DONG!
• Gunakan laptop seperti cara kerja PC, jika g ada listrik matikan saja• Suatu Saat Kerja Batrei pasti akan menurun, Mending Rusak Batrei Daripada Rusak LAPTOP ato hardware lainnya..


sumber : http://thefimsite.blogspot.com

Senin, 21 Mei 2012

Tentang Puasa Rojab


Tanya:
Bapak Ustad, saya mendapatkan informasi kalau puasa Rojab tanggal 1 akan menghapus dosa selama 3 tahun, tanggal 2 akan menghapus dosa 2 tahun, tanggal 3 akan menghapus dosa 1 tahun, tanggal 4 akan menghapus dosa selama 1 bulan, dan amal di bulan Rojab akan diberi pahala 70 kali lipat.
Saya tidak tahu dasar hukumnya puasa Rojab dan kebenaran informasi tsb. Saya sudah mencoba mencari di buku Fiqh Islam karangan H. Sulaiman Rasjid dan buku Riadhus Shalihin karangan Ust. Al Hafidh. Mungkin karena keterbatasan pengetahuan saya sehingga tidak mengetahuinya.
Atas bantuannya saya ucapkan banyak terimakasih.

Budi Fachrudin - Depok
Jawab:

Bulan 
Rojab merupakan salah satu bulan Muharram yang artinya dimulyakan (Ada 4 bulan: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rojab). Puasa dalam bulan Rojab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulya lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dariMujibah al-Bahiliyah, Rosululloh Shollalloohu 'Alayhi wa Sallam bersabda “Puasalah pada bulan-bulan haram(mulya).” (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad). Hadits lainnya adalah Riwayatnya al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan disohihkan oleh Ibnu Khuzaimah): “Usamah berkata pada Nabi Shollalloohu 'Alayhi wa Sallam'Wahai Rosululloh, saya tak melihat Rosul melakukan puasa (sunat) sebanyak yang Rosul lakukan dalam bulan Sya'ban.' Rosul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rojab dan Romadhon yang dilupakan oleh kebanyakan orang.'”

Menurut 
al-Syaukani Rohimahulloh (Naylul Authar, dalam bahasan puasa sunnah) ungkapan Nabi “Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rojab dan Romadhon yang dilupakan kebanyakan orang” itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rojab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.

Adapun 
Hadits yang Anda sebut itu, kami juga tak menemukannya. Ada beberapa Hadits lain yang menerangkan keutamaan bulan Rojab. Seperti berikut ini:
  • Barang siapa berpuasa pada bulan Rojab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan kebaikan.”
  • Riwayat al-Thabrani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa puasa sehari di bulan Rojab maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu sorga, bila puasa 10 hari Alloh akan mengabulkan semua permintaannya.....”
  • Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rojab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rojab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut.”
  • Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi Shollalloohu 'Alayhi wa Sallam berkata: “Rojab itu bulannya Alloh, Sya'ban bulanku, dan Romadhon bulannya umatku.”
Hadits-Hadits tersebut dho'if (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi Rohimahulloh dalam kitab al-Haawi lil Fataawi.
Ibnu Hajar Rohimahulloh, dalam kitabnya “Tabyinun Ujb”, menegaskan bahwa tidak ada hadits (baik sahih, hasan, maupundho'if) yang menerangkan keutamaan puasa di bulan Rojab. Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sohabat 'Umar Rodhiyalloohu 'Anh yang melarang mengkhususkan bulan Rojab dengan puasa.

Ditulis oleh 
al-Syaukani Rohimahulloh, dlm Nailul Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin Manshur al-Sam'aniyang mengatakan bahwa tak ada hadits yang kuat yang menunjukkan kesunnahan puasa Rojab secara khusus. Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar Rodhiyalloohu 'Anh memakruhkan puasa Rojab, sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rojab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat.
Namun demikian, sesuai pendapat al-Syaukani Rohimahulloh, bila semua hadits yang secara khusus menunjukkan keutamaan bulan Rojab dan disunnahkan puasa di dalamnya kurang kuat dijadikan landasan, maka hadits-hadits yang umum (seperti yang disebut pertamakali di atas) itu cukup menjadi hujjah atau landasan. Di samping itu, karena juga tak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa di bulan Rojab.

Ust. Muhammad Niam & Arif Hidayat
Source ; pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=921&Itemid=30

Sumber lain terkait Puasa rojab :

Selasa, 15 Mei 2012

Batang Gymnospermae (berbiji terbuka)

Batanga Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka memiliki  anatomi dan perkembangan jaringan primer dan sekunder yang sama seperti batang dikotil. secara anatomi, xilem batang Gymnospermae terutama terdiri dari trakeid dan noktah ladam. tidak dijumpai jari-jari xilem, trakhea dan serabut kayu. Floem pada batang Gymnospermae umumnya terdiri daari pembuluh tapis dan dan parenkim floem, sel pengiring Floem tidak ada. Pada kebanyakan Gymnospermae umumnya dijumpai saluran resin pada korteks.

Tipe pembuluh pada Gymnospermae adalah Kolateral terbuka dimana terdapat kambium diantara xilem dan floem, tipe stelenya yaitu Diktiostele dimana Floem mengelilingi xilem (Amfikribal), silender pembuluh terbagi oleh celah daun (polypodium).


Batang gymnospermae diwakili oleh Pinus sp.. Pinus termasuk ke dalam tumbuhan Conifer. Sistem pembuluh gymnospermae adalah silinder bercelah, dan di bagian tengahnya terdapat empulur. Empulur terdiri dari jaringan agak seragam, terutama parenkim dengan susunan longgar.  Tipe berkas pembuluh  konsentris amfikribal. Konsentris amfikribal artinya adalah perbuluh terbentuk dengan susunan xylem dikelilingi floem. Pada floem primer tidak terbentuk pada bagian tepi dan tidak ditemukan adanya endodermis. di muka celah daun , jaringan sekunder dibentuk secara bertahap sehingga parenkin celah menonjol ke arah xilem sekunder yang dibentuk sejak awal. Xilem primer mungkin masih dapat dilihat di dekat empulur, namun floem primer sudah hilang, Jika floem primer yang rusak masih terlihat , maka dapt ditentukan batas antara floem dan korteks. Jika tidak maka batas tidak terlihat karena tidak ada serat floem primer yang dapat digunakan sebagai batas. Korteks berisi saluran Harsa (Resin), yang membesar tangensial sejalan dengan bertambahnya keliling batang. Periderm pertama terbentuk di bawah epidermis dan bertahan sebelum diganti beberapa tahun kemudian.

berkas pembuluh pada preparat awetan pinus, dengan urutan dari luar : epidermis, korteks(terdapat saluran2 hars(resin)), floem, kambium (tidak begitu jelas), xilem, dan empulur.
Letak Resin terdapat  pada Korteks dan Xilem, terlihat seperti lubang-lubang yang cukup besar.
pada pinus dewassa akan ditemukan lingkaran tahun yang berasal dari aktivitas xilem sekunder, Lingkaran tahun ini adalah lingkaran berlapis yang konsentris menggambarkan pertumbuhan satu musim(meliputi masa dorman dan masa tumbuh), pada saat musim hujan sel yang terbentuk akan berukuran lebih besar dibanding ketika musim kemarau. Mengapa demikian? pada musim hujan kadar air yang berada di tanah meningkat, begitu juga dengan penyerapan yang dilakukan oleh tumbuhan.


DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Estiti B . 1995 . Anatomi tumbuhan berbiji . Bandung : Penerbit ITB
Purnobasuki , Heri dkk. 2010 . Petunjuk Praktikum Anatomi Tumbuhan . Surabaya : Airlangga University Press

Sabtu, 12 Mei 2012

klasifikasi tumbuhan

bagi teman - teman yang mau tahu Klasifikasi Tumbuhan atau sekedar mau tahu nama latin tumbuhan yang nancap di Bumi, biasanya sih buat melengkapi laporan anak-anak biologi.
silahkan Klik di bawah

http://www.plantamor.com

sepertinya sudah lengakap..
ayo kita gali dan cari...
semoga bermanfaat
:)

Khadijah binti Khuwailid

Khadijah binti Khuwailid adalah sebaik-baik wanita ahli surga. Ini sebagaimana sabda Rasulullah, “Sebaik-baik wanita ahli surga adalah Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”Khadijah adalah wanita pertama yang hatinya tersirami keimanan dan dikhususkan Allah untuk memberikan keturunan bagi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., menjadi wanita pertama yang menjadi Ummahatul Mukminin, serta turut merasakan berbagai kesusahan pada fase awal jihad pcnyebaran agarna Allah kepada seluruh umat manusia.Khadijah adalah wanita yang hidup dan besar di lingkungan Suku Quraisy dan lahir dari keluarga terhormat pada lima belas tahun sebelum Tahun Gajah, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin mempersuntingnya.Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah pernah dua kali menikah. Suami pertama Khadijah adalah Abu Halah at-Tamimi, yang wafat dengan meninggalkan kekayaan yang banyak, juga jaringan perniagaan yang luas dan berkembang. Pernikahan kedua Khadijah adalah dengan Atiq bin Aidz bin Makhzum, yang juga wafat dengan meninggalkan harta dan perniagaan. Dengan demikian, Khadijah menjadi orang terkaya di kalangan suku Quraisy.

A. Wanita Suci

Sayyidah Khadijah dikenal dengan julukan wanita suci sejak perkawinannya dengan Abu Halah dan Atiq bin Aidz karena keutamaan ãkhlak dan sifat terpujinya. Karena itu, tidak heran jika kalangan Quraisy memberikan penghargaan dan berupa penghormatan yang tinggi kepadanya.Kekayaan yang berlimpahlah yang menjadikan Khadijah tetap berdagang. Akan tetapi, Khadijah merasa tidak mungkin jika sernua dilakukan tanpa bantuan orang lain. Tidak mungkin jika dia harus terjun langsung dalam berniaga dan bepergian membawa barang dagangan ke Yaman pada musim dingin dan ke Syam pada musim panas. Kondisi itulah yang menyebabkan Khadijah mulai mempekerjakan beberapa karyawan yang dapat menjaga amanah atas harta dan dagangannya. Untuk itu, para karyawannya menerima upah dan bagian keuntungan sesuai dengan kesepakatan. Walaupun pekerjaan itu cukup sulit, bermodalkan kemampuan intelektual dan kecemer1angan pikiran yang didukung oleh pengetahuan dasar tentang bisnis dan bekerja sama, Khadijah mampu menyeleksi orang-orang yang dapat diajak berbisnis. Itulah yang mengantarkan Khadilah menuju kesuksesan yang gemilang.

B. Pemuda yang Jujur

Khadijah memiliki seorang pegawai yang dapat dipercaya dan dikenal dengan nama Maisarah. Dia dikenal sebagai pemuda yang ikhlas dan berani, sehingga Khadijah pun berani melimpahkan tanggung jawab untuk pengangkatan pegawai baru yang akan mengiring dan menyiapkan kafilah, menentukan harga, dan memilih barang dagangan. Sebenarnya itu adalah pekerjaan berat, namun penugasan kepada Maisarah tidaklah sia-sia.

C. Pemuda Pemegang Amanah

Kaum Quraisy tidak mengenal pemuda mana pun yang wara, takwa, dan jujur selain Muhammad bin Abdullah, yang sejak usia lima belas tahun telah diajak oleh Maisarah untuk menyertainya berdagang.Seperti biasanya, Maisarah menyertai Muhammad ke Syam untuk membawa dagangan Khadijah, karena memang keduanya telah sepakat untuk bekerja sama. Perniagaan mereka ketika itu memberikan keuntungan yang sangat banyak sehingga Maisarah kembali membawa keuntungan yang berlipat ganda. Maisarah mengatakan bahwa keuntungan yang mereka peroleh itu berkat Muhammad yang berniaga dengan penuh kejujuran. Maisarah menceritakan kejadian aneh selama melakukan perjalanan ke Syam dengan Muhammad. Selama perjalanan, dia melihat gulungan awan tebal yang senantiasa mengiringi Muhammad yang seolah-olah melindungi beliau dari sengatan matahari. Dia pun mendengar seorang rahib yang bernama Buhairah, yang mengatakan bahwa Muhammad adalah laki-laki yang akan menjadi nabi yang ditunggu-tunggu oleh orang Arab sebgaimana telah tertulis di dalam Taurat dan Injil.Cerita-cerita tentang Muhammad itu meresap ke dalam jiwa Khadijah, dan pada dasarnya Khadijah pun telah merasakan adanya kejujuran, amanah, dan cahaya yang senantiasa menerangi wajah Muhammad. Perasaan Khadijah itu menimbulkan kecenderungan terhadap Muhammad di dalam hati dan pikirannya, sehingga dia menemui anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang dikenal dengan pengetahuannya tentang orang- orang terdahulu. Waraqah mengatakan bahwa akan muncul nabi besar yang dinanti-nantikan manusia dan akan mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya Allah. Penuturan Waraqah itu menjadikan niat dan kecenderungan Khadijah terhadap Muhammad semakin bertambah, sehingga dia ingin menikah dengan Muhammad. Setelah itu dia mengutus Nafisah, saudara perempuan Ya’la bin Umayyah untuk meneliti lebih jauh tentang Muhammad, sehingga akhirnya Muhammad diminta menikahi dirinya.Ketika itu Khadijah berusia empat puluh tahun, namun dia adalah wanita dari golongan keluarga terhormat dan kaya raya, sehingga banyak pemuda Quraisy yang ingin menikahinya. Muhammad pun menyetujui permohonan Khadijah tersebut. Maka, dengan salah seorang pamannya, Muhammad pergi menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin As’ad untuk meminang Khadijah.

D. Istri Pertama Rasulullah

Allah menghendaki pernikahan hamba pilihan-Nya itu dengan Khadijah. Ketika itu, usia Muhammad baru menginjak dua puluh lima tahun, sementara Khadijah empat puluh tahun. Walaupun usia mereka terpaut sangat jauh dan harta kekayaan mereka pun tidak sepadan, pernikahan mereka bukanlah pernikahan yang aneh, karena Allah Subhanahu wa ta’ala telah memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada mereka.Khadijah adalah istri Nabi yang pertama dan menjadi istri satu-satunya sebelum dia rneninggal. Allah menganugerahi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. melalui rahirn Khadijah beberapa orang anak ketika dibutuhkan persatuan dan banyaknya keturunan. Dia telah mernberikan cinta dan kasih sayang kepada Rasuluflah Shallallahu alaihi wassalam. pada saat-saat yang sulit dan tindak kekerasan dan kekejaman datang dari kerabat dekat. Bersama Khadijah, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mernperoleh per1akuan yang baik serta rumah tangga yang tenteram damai, dan penuh cinta kasih, setelah sekian lama beliau merasakan pahitnya menjadi anak yatirn piatu dan miskin.

E. Putra-putri Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam

Khadijah melahirkan dua orang anak laki-laki, yaitu Qasim dan Abdullah serta empat orang anak perempuan, yaitu Zainab, Ruqayah, Ummu Kultsum dan Fatimah. Seluruh putra dan putrinya lahir sebelum masa kenabian, kecuali Abdullah. Karena itulah, Abdullah kemudian dijuluki ath-Thayyib (yang balk) dan ath-Thahir (yang suci).Zainab banyak rnenyerupai ibunya. Setelah besar, Zainab dinikahkan dengan anak bibinya, Abul Ash ibnur Rabi’. Pernikahan Zainab ini merupakan peristiwa pertama Rasulullah rnenikahkan putrinya, dan yang terakhir beliau menikahkan Ummu Kultsum dan Ruqayah dengan dua putra Abu Lahab, yaitu Atabah dan Utaibah. Ketika Nabi Shallallahu alaihi wassalam. diutus menjadi Rasul, Fathimah az-Zahra, putri bungsu beliau rnasih kecil.Selain mereka ada juga Zaid bin Haritsah yang sering disebut putra Muhammad. Semula, Zaid dibeli oleh Khadijah dari pasar Mekah yang kemudian dijadikan budaknya. Ketika Khadijah menikah dengan Muhammad, Khadijah memberikan Zaid kepada Muhammad sebagai hadiah. Rasulullah sangat mencintai Zaid karena dia memiliki sifat-sifat yang terpuji. Zaid pun sangat mencintai Rasulullah. Akan tetapi di tempat lain, ayah kandung Zaid selalu mencari anaknya dan akhirnya dia mendapat kabar bahwa Zaid berada di tempat Muhammad dan Khadijah. Dia mendatangi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam untuk memohon agar beliau mengembalikan Zaid kepadanya walaupun dia harus membayar mahal. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam memberikan kebebasan penuh kepada Zaid untuk memilih antara tetáp tinggal bersamanya dan ikut bersama ayahnya. Zaid tetap memilih hidup bersama Rasulullah, schingga dan sinilah kita dapat mengetahuisifat mulia Zaid.Agar pada kemudian hari nanti tidak menjadi masalah yang akan memberatkan ayahnya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan Zaid bin Haritsah menuju halaman Ka’bah untuk mengummkan kebebasan Zaid dan pengangkatan Zaid sebagai anak. Setelah itu, ayahnya merelakan anaknya dan merasa tenang. Dari situlah mengapa banyak yang menjuluki Zaid dengan sebutan Zaid bin Muhammad. Akan tetapi, hukum pengangkatan anak itu gugur setelah turun ayat yang membatalkannya, karena hal itu merupakan adat jahiliah, sebagaimana firman Allah berikut ini:” … jika kamu mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah merela sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu … ” (QS. At-Taubah:5)

F. Pada Masa Kenabian Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.

Muhammad bin Abdullah hidup berumah tangga dengan Khadijah binti Khuwailid dengan tenterarn di bawah naungan akhlak mulia dan jiwa suci sang suami. Ketika itu, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjadi tempat mengadu orang-orang Quraisy dalam menyelesaikan perselisihan dan pertentangan yang terjadi di antara mereka. Hal itu menunjukkan betapa tinggi kedudukan Rasulullah di hadapan mereka pada masa prakenabian. Beliau menyendiri di Gua Hira, menghambakan din kepada Allah yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim a.s.Khadijah sangat ik.hlas dengan segala sesuatu yang dilakukan suaminya dan tidak khawatir selama ditinggal suaminya. Bahkan dia menjenguk serta menyiapkan makanan dan minuman selama beliau di dalam gua, karena dia yakin bahwa apa pun yang dilakukan suaminya merupakan masalah penting yang akan mengubah dunia. Ketika itu, Nabi Muhammad berusia empat puluh tahun.Suatu ketika, seperti biasanya beliau menyendiri di Gua Hira –waktu itu bulan Ramadhan–. Beliau sangat gemetar ketika mendengar suara gaib Malaikat Jibril memanggil beliau. Malaikat Jibril menyuruh beliau membaca, namun beliau hanya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Akhirnya, Malaikat Jibril mendekati dan mendekap beliau ke dadanya, seraya berkata, “Bacalah, wahai Muhammad!” Ketika itu Muhammad sangat bingung dan ketakutan, seraya menjawab, “Aku tidak dapat membaca.” Mendengar itu, Malaikat Jibril mempererat dekapannya, dan berkata, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Dia mengajari manusia dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan segala sesuatu yang belum mereka ketahui.” Rasulullah Muhammad mengikuti bacaan tersebut. Keringat deras mengucur dari seluruh tubuhnya sehingga beliau kepayahan dan tidak menemukan jalan menuju rumah. Khadijah melihat beliau dalam keadaan terguncang seperti itu, kemudian memapahnya ke rumah, serta berusaha menghilangkan ketakutan dan kekhawatiran yang memenuhi dadanya. “Berilah aku selimut, Khadijah!” Beberapa kali beliau meminta istrinya menyelimuti tubuhnya. Khadijah memberikan ketenteraman kepada Rasulullah dengan segala kelembutan dan kasih sayang sehingga beliau merasa tenteram dan aman. Beliau ridak langsung menceritakan kejadian yang menimpa dirinya kepada Khadijah karena khawatir Khadijah menganggapnya sebagai ilusi atau khayalan beliau belaka.

G. Pribadi yang Agung

Setelah rasa takut beliau hilang, Khadilah berupaya agar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengutarakan apa yang telah dialaminya, dan akhirnya beliau pun menceritakan peristiwa yang baru dialaminya. Khadijah mendengarkan cerita suaminya dengan penuh minat dan mempercayai semuanya, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merasa bahwa istrinya pun menduga akan terjadinya hal-hal seperti itu.Sejak semula Khadijah telah yakin bahwa suaminya akan menerima amanat Allah Yang Maha Besar untuk seluruh alam semesta. Kejadian tersebut merupakan awal kenabian dan tugas Muhammad menyampaikan amanat Allah kepada manusia. Hal itu pun merupakan babak baru dalam kehidupan Khadijah yang dengannya dia harus mempercayai dan meyakini ajaran Rasulullah Muhammad, sehingga Rasulullah mengatakan, “Aku rnengharapkannya menjadi benteng yang kuat bagi diriku.”Di sinilah tampak kebesaran pribadi serta kematangan dan kebijaksanaan pemikiran Khadijah. Khadijah telah mencapai derajat yang tinggi dan sempurna, yang belum pernah dicapai oleh wanita mana pun. Dia telah berkata kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, “Demi Allah, Allah tidak akan menyia nyiakanrnu Engkau selalu menghubungkan silaturahim, berbicara benar, memikul beban orang lain, menolong orang papa, menghorrnati tamu, dan membantu meringankan derita dan musibah orang lain.”Setelah Rasulullah merasa tenteram dan dapat tidur dengan tenang, Khadijah mendatangi anak pamannya, Waraqah bin Naufal, yang tidak terpengaruhi tradisi jahiliah. Khadijah menceritakan kejadian yang dialami suaminya. Mendengar cerita mengenai Rasulullah, Waraqah berseru, “Maha Mulia…Maha Mulia…. Demi yang jiwa Waraqah dalam genggaman-Nya, kalau kau percaya pada ucapanku, maka apa yang diihat Muhammad di Gua Hira itu merupakan suratan yang turun kepada Musa dan Isa sebelumnya, dan Muhammad adalah nabi akhir zaman, dan namanya tertulis dalam Taurat dan Injil.” Mendengar kabar itu, Khadijah segera menemui suaminya (Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam) dan menyampaikan apa yang dikatakan oleh Waraqah.H. Awal Masa Jihad di Jalan AllahKhadijah meyakini seruan suaminya dan menganut agarna yang dibawanya sebelum diumumkan kepada rnasyarakat. Itulah langkah awal Khadijah dalam menyertai suaminya berjihad di jalan Allah dan turut menanggung pahit getirnya gangguan dalam menyebarkan agama Allah.Beberapa waktu kemudian Jibril kembali mendatangi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. untuk membawa wahyu kedua dari Allah:“Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan dan Tuhanmu agungkanlah dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, dan janganlab kamu memberi (dengan maksud) memperoleb (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah” (QS. Al-Muddatstir:1-7)Ayat di atas merupakan perintah bagi Rasulullah untuk mulai berdakwah kepada kalangan kerabat dekat dan ahlulbait beliau. Khadijah adalah orang pertama yang menyatap kan beriman pada risalah Rasulullah Muhammad dan menyatakan kesediaannya menjadi pembela setia Nabi. Kemudian menyusul Ali bin Abi Thalib, anak paman Rasulullah yang sejak kecil diasuh dalam rumah tangga beliau. Ali bin Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak, kemudian Zaid bin Haritsah, hamba sahaya Rasulullah yang ketika itu dijuluki Zaid bin Muhammad. Dari kalangan laki-laki dewasa, mulailah Abu Bakar masuk Islam, diikuti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqash, az-Zubair ibnu Awam, Thalhah bin Ubaidilah, dan sahabat-sahat lainnya. Mereka masuk menyatakan Islam secara sembunyi-sembunyi sehingga harus melaksanakan shalat di pinggiran kota Mekah.

I. Masa Berdakwah Terang-terangan

Setelah berdakwah secara sembunyi- sembunyi, turunlah perintah Allah kepada Rasulullah untuk memulai dakwah secara terang-terangan. Karena itu, datanglah beliau ke tengah-tengah umat seraya berseru lantang, “Allahu Akbar, Allahu Akbar… Tiada Tuhan selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia tidak melahirkan, juga tidak dilahirkan.” Seruan beliau sangat aneh terdengar di telinga orang-orang Quraisy. Rasulullah Muhammad memanggil manusia untuk beribadah kepada Tuhan yang satu, bukan Laata, Uzza, Hubal, Manat, serta tuhan-tuhan lain yang mernenuhi pelataran Ka’bah. Tentu saja mereka menolak, mencaci maki, bahkan tidak segan-segan menyiksa Rasulullah. Setiap jalan yang beliau lalui ditaburi kotoran hewan dan duri.Khadijah tampil mendampingi Rasulullah dengan penuh kasih sayang, cinta, dan kelembutan. Wajahnya senantiasa membiaskan keceriaan, dan bibirnya meluncur kata-kata jujur. Setiap kegundahan yang Rasulullah lontarkan atas perlakuan orang-orang Quraisy selalu didengarkan oleh Khadijah dengan penuh perhatian untuk kemudian dia memotivasi dan rnenguatkan hati Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Bersama Rasulullah, Khadijah turut menanggung kesulitan dan kesedihan, sehingga tidak jarang dia harus mengendapkan perasaan agar tidak terekspresikan pada muka dan mengganggu perasaan suaminya. Yang keluar adalab tutur kata yang lemah lembut sebagai penyejuk dan penawar hati.Orang yang paling keras menyakiti Rasulullah adalah paman beliau sendiri, Abdul Uzza bin Abdul Muthalib, yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Lahab, beserta istrinya, Ummu Jamil. Mereka memerintah anak-anaknya untuk memutuskan pertunangan dengan kedua putri Rasulullah, Ruqayah dan Ummu Kultsum. Walaupun begitu, Allah telah menyediakan pengganti yang lebih mulia, yaitu Utsman bin Affan bagi Ruqayah. Allah mengutuk Abu Lahab lewat firman-Nya :“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dan sabut. “ (QS. Al-Lahab:1-5)Khadijah adalah tempat berlindung bagi Rasulullah. Dari Khadijah, beliau memperoleh keteduhan hati dan keceriaan wajah istrinya yang senantiasa menambah semangat dan kesabaran untuk terus berjuang menyebarluaskan agama Allah ke seluruh penjuru. Khadijah pun tidak memperhitungkan harta bendanya yang habis digunakan dalam perjuangan ini. Sementara itu, Abu Thalib, parnan Rasulullah, menjadi benteng pertahanan beliau dan menjaga beliau dari siksaan orang-orang Quraisy, sebab Abu Thalib adalah figur yang sangat disegani dan diperhitungkan oleh kaum Quraisy.

J. Pemboikotan Kaum Quraisy terhadap Kaum Muslimin

Setelah berbagai upaya gagal dilakukan untuk menghentikan dakwah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, baik itu berupa rayuan, intimidasi, dan penyiksaan, kaum Quraisy memutuskan untuk memboikot dan mengepung kaum muslimin dan menulis deklarasi yang kemudian digantung di pintu Ka’bah agar orang-orang Quraisy memboikot kaum muslimin, termasuk Rasulullah, istrinya, dan juga pamannya. Mereka terisolasi di pinggiran kota Mekah dan diboikot oleh kaum Quraisy dalam bentuk embargo atas transportasi, komunikasi, dan keperluan sehari-hari lainnya.Dalam kondisi seperti itu, Rasulullah dan istrinya dapat bertahan, walaupun kondisi fisiknya sudah tua dan lemah. Ketika itu kehidupan Khadijah sangat jauh dan kehidupan sebelumnya yang bergelimang dengan kekayaan, kemakmuran, dan ketinggian derajat. Khadijah rela didera rasa haus dan lapar dalam mendampingi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan kaum muslimin. Dia sangat yakin bahwa tidak lama lagi pertolongan Allah akan datang. Keluarga mereka yang lain, sekali-kali dan secara sembunyi-sembunyi, mengirimkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidup. Pemboikotan itu berlangsung selama tiga tahun, tetapi tidak sedikit pun menggoyahkan akidah mereka, bahkan yang mereka rasakan adalah bertambah kokohnya keimanan dalam hati. Dengan demikian, usaha kaum Quraisy telah gagal, sehingga mereka mengakhiri pemboikotan dan membiarkan kaum muslimin kembali ke Mekah. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pun kembali menyeru nama Allah Yang Mulia dan melanjutkan jihad beliau.

K. Wafatnya Khadijah

Beberapa hari setelah pemboikotan, Abu Thalib jatuh sakit, dan semua orang meyakini bahwa sakit kali mi merupakan akhir dan hidupnva. Dalam keadaan seperti itu, Abu Sufjan dan Abu Jahal membujuk Abu Thalib untuk menasehati Muhammad agar menghentikan dakwahnya, dan sebagai gantinya adalah harta dan pangkat. Akan tetapi, Abu Thalib tidak bersedia, dan dia mengetahui bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam tidak akan bersedia menukar dakwahnya dengan pangkat dan harta sepenuh dunia.Abu Thalib meninggal pada tahun itu pula, maka tahun itu disebut sebagai ‘Aamul Huzni (tahun kesedihan) dalam kehidupan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Sebaliknya, orang-orang Quraisy sangat gembira atas kematian Abu Thalib itu, karena mereka akan lebih leluasa mengintimidasi Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan pengikutnya. Pada saat kritis menjelang kematian pamannya, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membisikkan sesuatu, Secepat ini aku kehilangan engkau?Pada tahun yang sama, Sayyidah Khadijah sakit keras akibat beberapa tahun menderita kelaparan dan kehausan karena pemboikotan itu. Semakin hari, kondisi badannya semakin menurun, sehingga Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. semakin sedih. Bersama Khadijahlah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. membangun kehidupan rumah tangga yang bahagia. Dalam sakit yang tidak terlalu lama, dalam usia enam puluh lima tahun, Khadijah meninggal, menyusul Abu Thalib. Khadijah dikuburkan di dataran tinggi Mekah, yang dikenal dengan sebutan al-Hajun. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sendiri yang mengurus jenazah istrinya, dan kalimat terakhir yang beliau ucapkan ketika melepas kepergiannya adalah: “Sebaik-baik wanita penghuni surga adalab Maryam binti Imran dan Khadijah binti Khuwailid.”Khadijah meninggal setelah mendapatkan kemuliaan yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, Dia adalah Ummul Mukminin istri Rasulullah yang pertama, wanita pertama yang mernpercayai risalah Rasulullah, dan wanita pertama yang melahirkan putra-putri Rasulullah. Dia merelakan harta benda yang dimilikinya untuk kepentingan jihad di jalan Allah. Dialah orang pertama yang mendapat kabar gembira bahwa dirinya adalah ahli surga. Kenangan terhadap Khadijah senantiasa lekat dalam hati Rasulullah sampai beliau wafat. Semoga rahmat Allah senantiasa menyertai Sayyidah Khadijah binti Khuwailid dan semoga Allah memberinya tempat yang layak di sisi-Nya. Amin.Sumber: buku Dzaujatur-Rasulullah, karya Amru Yusuf, Penerbit Darus-Sa’abu, Riyadh, http://ahlulhadiits.wordpress.com/

Biografi Fatimah Az Zahra


Pemimpin wanita pada masanya ini adalah pui ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.

Kelahiran Fahimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).

Ia putri yang mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.

Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathima dan kakanya \ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminag Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut.Lalau Ali bin Abi Thalib dating kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabku. “ Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya beliau. “ Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawabku. “Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata beliau.

Lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.

Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al- Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H. pada tahun kelima H ia melahirkan anak perempuan bernama Zainab dan yang terakhir benama Ummu Kultsum.

Rasullah sangat menyayangi Fathimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fathimah sebelum menemui istri istrinya. Aisyah berkata ,” Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fathimah, jika ia dating mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fathimah bila Rasulullah dating mengunjunginya.”.

Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar:” Sungguh Fathima bagian dariku , Siapa yang membuatnya marah bearti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan,” Fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.

Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fathima, beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata,” Selamat dating wahai putriku”. Lalu Beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga Fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala Fathimah sedih lalu Beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fathimah tersenyum.

Takala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu Fathimah menjawab,” Saya tak ingin membuka rahasia”. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fathimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dan tersenyum. Lalu Fathimah menjawab,” Adapun yang Beliau kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qura’an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Beliau berkata “Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku.”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat Beliau membisikan yang kedua kali, Beliau berkata,” Wahai Fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tertawa.

Takala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, Fathimah jatuh sakit, namaun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.

Disalin dari Buku Sirah Shahabiyah karya Mahmud mahdi al Istambuli & Musthafa Abu an Nashr asy Syalabi, Penerbit Maktabah Salafy Press, Tahum 2006.

Sumber: http://ahlulhadist.wordpress.com