Social Icons

Pages

Senin, 29 Oktober 2012

today...

seorang laki-laki yang menyentuh tanganmu, sebelum ada ikatan yang halal dan mengatakan ia menyayangimu. dia tidak menyayangimu. tapi menghinamu ..(wardina ssffiyah)

hmmm miris sekali, sekarang banya orang-orang yang suka dihina di depan umum.

Minggu, 28 Oktober 2012

Ummu Sulaim Binti Malhan


Beliau bernama Rumaisha’, Ummu Sulaim binti Malhan bin Khalid bin Zaid bin Haram bin Jundub bin Amir bin Ghanam bin ‘Ady bin Najjar al-Anshariyyah al-Khazrajiyyah.
Beliau adalah seorang wanita yang memiliki sifat keibuan dan cantik, dirinya dihiasi pula dengan ketabahan, kebijaksanan, lurus pemikirannya, dan dihiasi pula dengan kecerdasan berfikir dan kefasihan serta berakhlak mulia, sehingga nantinya cerita yang baik ditujukan kepada beliau dan setiap lisan memuji atasnya. Karena beliau memiliki sifat yang agung tersebut sehingga mendorong putra pamannya yang bernama Malik bin Nadlar untuk segera menikahinya. Dari hasil pernikahannya ini lahirlah Anas bin Malik, salah seorang shahabat yang agung.
Tatkala cahaya nubuwwah mulai terbit dan dakwah tauhid muncul sehingga menyebabkan orang-orang yang berakal sehat dan memiliki fitrah yang lurus untuk bersegera masuk Islam.
Ummu Sulaim termasuk golongan pertama yang masuk Islam awal-awal dari golongan Anshar. Beliau tidak mempedulikan segala kemungkinan yang akan menimpanya didalam masyarakat jahiliyah penyembah berhala yang telah beliau buang tanpa ragu.
Adapun halangan pertama yang harus beliau hadapi adalah kemarahan Malik suaminya yang baru saja pulang dari bepergian dan mendapati istrinya telah masuk Islam. Malik berkata dengan kemarahan yang memuncak, “Apakah engkau murtad dari agamamu?”. Maka dengan penuh yakin dan tegar beliau menjawab: ”Tidak, bahkan aku telah beriman”.
Suatu ketika beliau menuntun Anas (putra beliau) sembari mengatakan: “Katakanlah La ilaha illallah.” (Tidak ada ilah yang haq kecuali Allah). Katakanlah, Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah.” (aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah) kemudian Anas mau menirukannya. Akan tetapi ayah Anas mengatakan, “Janganlah engkau merusak anakku”. Maka beliau menjawab: “Aku tidak merusaknya akan tetapi aku mendidik dan memperbaikinya”.
Perasaan gengsi dengan dosa-dosa menyebabkan Malik bin Nadlar menentukan sikap terhadap istrinya yang –menurutnya- keras kepala dan tetap ngotot berpegang kepada akidah yang baru, maka Malik tidak memiliki alternatif lain selain memberi khabar kepada istrinya bahwa dia akan pergi dari rumah dan tidak akan kembali hingga istrinya mau kembali kepada agama nenek moyangnya.
Manakala Malik mendengar istrinya dengan tekad yang kuat karena teguh terhadap pendiriannya mengulang-ulang kalimat “Ashadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah”, maka Malik pergi dari rumah dalam keadaan marah dan kemudian bertemu dengan musuh  sehingga akhirnya dia dibunuh.
Ketika Ummu Sulaim mengetahui bahwa suaminya telah terbunuh, beliau tetap tabah mengatakan: “Aku tidak akan menyampih Anas sehingga dia sendiri yang memutusnya, dan aku tidak akan menikah sehingga Anas menyuruhku”.
Kemudian Ummu Anas menemui Rasulullah yang dicintai dengan rasa malu kemudian beliau mengajukan agar buah hatinya, Anas dijadikan pembantu oleh guru manusia  yang mengajarkan segala kebaikan. Rasulullah menerimanya sehingga sejuklah pandangan Ummu Sulaim karenanya.
Kemudian orang-orang banyak membicarakan Anas bin Malik dan juga ibunya dengan penuh takjub dan bangga. Begitu pula Abu Thalhah mendengar kabar tersebut sehingga menjadikan hatinya cenderung cinta dan takjub. Kemudian dia beranikan diri melamar Ummu Sulaim dan menyediakan baginya mahar yang tinggi. Akan tetapi, tiba-tiba saja pikirannya menjadi kacau dan lisannya menjadi kelu tatkala Ummu Sulaim menolak dengan wibawa dan penuh percaya diri dengan berkata: “Sesungguhnya tidak pantas bagiku menikah dengan orang musyrik. Ketahuilah wahai Abu Thalhah bahwa tuhan-tuhan kalian adalah hasil pahatan orang dari keluarga fulan, dan sesungguhnya seandainya kalian mau membakarnya maka akan terbakarlah tuhan kalian”.
Abu Thalhah merasa sesak dadanya, kemudian dia berpaling sedangkan dirinya seolah-olah tidak percaya dengan apa yang telah dia lihat dan dia dengar. Akan tetapi cintanya yang tulus mendorong dia kembali pada hari berikutnya dengan membawa mahar yang lebih banyak, roti maupun susu dengan harapan Ummu Sulaim akan luluh dan menerimanya.
Akan tetapi Ummu Sulaim adalah seorang da`iyah yang cerdik yang tatkala melihat dunia menari-nari dihadapannya berupa harta, kedudukan dan laki-laki yang masih muda, dia merasakan bahwa keterikatan hatinya dengan Islam lebih kuat dari pada seluruh kenikmatan dunia. Beliau berkata dengan sopan: “Orang seperti anda memang tidak pantas ditolak, wahai Abu Thalhah, hanya saja engkau adalah orang kafir sedangkan saya adalah seorang muslimah sehingga tidak baik bagiku menerima lamarnmu”. Abu Thalhah bertanya: “lantas apa yang anda inginkan?”, beliau balik bertanya: “Apa yang saya inginkan?”. Abu Thalhah bertanya: “apakah anda menginginkan emas atau pera?”. Ummu Sulaim berkata: “Sesungguhnya aku tidak menginginkan emas ataupun perak akan tetapi saya menginginkan agar anda masuk Islam”. “Kepada siapa saya harus datang untuk masuk Islam?”, tanya Abu Thalhah. Beliau berkata: “Datanglah kepada Rasulullah untuk itu!”. Maka pergilah Abu Thalhah untuk menemui Nabi yang tatkala itu sedang duduk-duduk bersama para sahabat. Demi melihat kedatangan Abu Thalhah, Rasulullah bersabda:
“Telah datang kepada kaliaan Abu Thalhah sedang sudah tampak cahaya Islam dikedua matanya”.
Selanjutnya Abu Thalhah menceritakan kepada Nabi tentang apa yang dikatakan oleh Ummu Sulaim, maka da menikahi Ummu Sulaim dengan mahar keislamannya.
Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Ummu sulaim berkata:
“Demi Allah! orang yang seperti anda tidak pantas untuk ditolak, hannya saja engkau adalah orang kafir sedangkan aku adalah seorang muslimah sehingga tidak halal untuk menikah denganmu. Jika kamu mau masuk Islam maka itulah mahar bagiku dan aku tidak meminta yang selain dari itu”.
Sungguh ungkapan tersebut mampu menyentuh perasaan yang paling dalam dan mengisi hati Abu Thalhah, sungguh Ummu Sulaim telah bercokol dihatinya secara sempurna, dia bukanlah seorang wanita yang suka bermain-main dan takluk dengan rayuan-rayuan kemewahan, sesungguhnya dia adalah wanita cerdas, dan apakah dia akan mendapatkan yang lebih baik darinya untuk diperistri, atau ibu bagi anak-anaknya?”.
Tanpa terAsa lisan Abu Thalhah mengulang-ulang: “Aku berada diatas apa yang kamu yakini, aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq kecuali Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah utusan Allah”.
Ummu Sulaim lalu menoleh kepada putranya, Anas dan beliau berkata dengan suka cita karena hidayah Allah yang diberikan kepada Abu Thalhah melalui tangannya: “Wahai Anas! Nikahkanlah aku dengan Abu thalhah”. Kemudian beliaupun dinikahkan dengan Islam sebagai mahar.
Oleh karena itulah Tsabit meriwayatkan hadits dari Anas :
“Aku belum pernah mendengar seorang wanitapun yang paling mulia maharnya dari Ummu Sulaim karena maharnya adalah Islam”.  
Ummu Sulaim hidup bersama Abu Thalhah dengan kehidupan suami-istri yang diisi dengan nilai-nilai Islam yang menaungi bagi kehidupan suami istri, dengan kehidupan yang tenang dan penuh kebahagiaan.
Ummu Sulaim adalah profil seorang istri yang menunaikan hak-hak suami isteri dengan sebaik-baiknya, sebagaimana juga contoh terbaik sebagai seorang ibu, seorang pendidik yang utama dan seorang da`iyah.
Begitulah Abu Thalhah mulai memasuki madrasah imaniyah melalui istrinya yang utama yakni Ummu Sulaim sehingga pada gilirannya beliau minum dari mata air nubuwwah hingga menjadi setara dalam hal kemuliaan dengan Ummu Sulaim.
Marilah kita dengarkan penuturan Anas bin Malik yang menceritakan kepada kita bagaimana perlakuan Abu Thalhah terhadap kitabullah dan komitmennya terhadap al-Qur`an sebagai landasan dan kepribadian. Anas bin Malik berkata :
“Abu Thalhah adalah orang yang paling kaya di kalangan Anshar Madinah, adapun harta yang paling disukainya adalah kebun yang berada di masjid, yang biasanya Rasulullah masuk ke dalamnya dan minum air jernih didalamnya. Tatkala turun ayat :
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu nafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (Q,.s. Âli’ Imran: 92).
Seketika Abu Thalhah berdiri menghadap Rasulullah dan berkata: “Sesungguhnya Allah telah berfirman di dalam kitab-Nya (yang artinya), “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai.” Dan sesungguhnya harta yang paling aku sukai adalah kebunku, untuk itu aku sedekahkan ia untuk Allah dengan harapan mendapatkan kebaikan dan simpanan di sisi Allah, maka pergunakanlah sesuka kamu, wahai Rasulullah”.
Rasulullah bersabda :
“Bagus …..bagus.. itulah harta yang menguntungkan…. Itulah harta yang paling menguntungkan…..aku telah mendengar apa yang kamu katakan dan aku memutuskan agar engkau sedekahkan kepada kerabat-kerabatmu”.
Maka Abu Thalhah membagi-bagikannya kepada sanak kerabat dan anak-anak dari pamannya.
Allah memuliakan kedua suami-istri ini dengan seorang anak laki-laki sehingga keduanya sangat bergembira dan anak tersebut menjadi penyejuk pandangan bagi keduanya dengan pergaulannya dan tingkah lakunya. Anak tersebut diberi nama Abu ‘Umair. Suatu ketika anak tersebut bermain-main dengan seekor burung lalu burung tersebut mati. Hal itu menjadikan anak tersebut bersedih dan menangis. Pada waktu itu, Rasulullah melewati dirinya maka beliau berkata kepada anak tersebut  untuk menghibur dan bermain dengannya: “Wahai Abu Umair! Apa yang dilakukan oleh anak  burung pipit itu?”.
Allah berkehendak untuk menguji keduanya dengan keduanya dengan seorang anak yang cakap dan dicintai, suatu ketika Abu Umair sakit sehingga kedua orang tuanya disibukkan olehnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi ayahnya apabila kembali dari pasar, pertama kali  yang dia kerjakan setelah mengucapkan salam adalah bertanya tentang kesehatan anaknya, dan beliau belum merasa tenang sebelum melihat anaknya.
Suatu ketika Abu Thalhah keluar ke masjid dan bersamaan dengan itu anaknya meninggal. Maka ibu Mu`minah yang sabar ini menghadapi musibah tersebut dengan jiwa yang ridla dan baik. Sang ibu membaringkannya ditempat tidur sambil senantiasa mengulangi kalimat: “Inna lillahi wa inna ilahi raji`un”. Beliau berpesan kepada anggota keluarganya: “Janganlah kalian menceritakan kepada Abu Thalha hingga aku sendiri yang menceritakan kepadanya”.
Ketika Abu Thalhah kembali, Ummu Sulaim mengusap air mata kasih sayangnya, kemudian dengan bersemangat menyambut suaminya dan menjawab pertanyaannya seperti biasanya: “Apa yang dilakukan oleh anakku?”. Beliau menjawab: “dia dalam keadaan tenang”.
Abu Thalhah mengira bahwa anaknya sudah dalam keadaan sehat, sehingga Abu Thalhah bergembira dengan ketenangan dan kesehatannya, dan dia tidak mau mendekat karena khawatir mengganggu ketenangannya. Kemudian Ummu Sulaim mendekati beliau dan mempersiapkan malam baginya, lalu beliau makan dan minum sementara Ummu Sulaim bersolek dengan dandanan lebih cantik daripada hari-hari sebelumnya, beliau mengenakan baju yang paling bagus, berdandan dan memakai wangi-wangian, kemudian keduanyapun berbuat sebagai mana layaknya suami istri.
Tatkala Ummu Sulaim melihat bahwa suaminya sudah kenyang dan mencampurinya serta merasa tenang dengan keadaan anaknya maka beliau memuji Allah karena tidak membuat risau suaminya dan beliau biarkan suaminya terlelap dalam tidurnya.
Tatkala diakhir malam beliau berkata kepada suaminya: “Wahai Abu Thalhah! bagaimana pendapatmu seandainya suatu kaum menitipkan barangnya kepada suatu keluarga kemudian suatu ketika mereka mengambil titipannya tersebut, maka bolehkah bagi keluarga tersebut untuk menolaknya?”. Abu Thalhah menjawab: “Tentu saja tidak boleh”. Kemudian Ummu Sulaim berkata lagi: “Bagaimana pendapatmu jika keluarga tersebut berkeberatan tatkala titipannya diambil setelah dia sudah dapat memanfaatkannya?”. Abu Thalhah berkata: “Berarti mereka tidak adil”. Ummu Sulaim berkata: ”Sesunggguhnya anakmu titipan dari Allah dan Allah telah mengambilnya, maka tabahkanlah hatimu dengan meninggalnya anakmu”.
Abu Thalhah tidak kuasa menahan amarahnya, maka beliau berkata dengan marah: “kau biarkan aku dalam keadaan seperti ini baru kamu kabari tentang anakku?”.
Beliau ulang-ulang kata-kata tersebut hingga beliau mengucapkan kalimat istirja` (Inna lillahi wa inna ilahi raji`un) lalu bertahmid kepada Allah sehingga berangsur-angsur jiwanya menjadi tenang.
Keesokan harinnya beliau pergi menghadap Rasulullah dan mengabarkan kapada Rasulullah tentang apa yang terjadi, kemudian Rasulullah bersabda:
“Semoga Allah memberkahi malam kalian berdua”.
Mulai hari itulah Ummu Sulaim mengandung seorang anak yang akhirnya diberi nama Abdullah. Tatkala Ummu Sulaim melahirkan, beliau utus Anas bin Malik untuk membawanya kepada Rasulullah selanjutnya Anas berkata: “Wahai Rasulullah, bahwasanya Ummu Sulaim melahirkan tadi malam”. Maka Rasulullah mengunyah kurma dan mentahnik bayi tersebut (menggosokan kurma yang telah dikunyah ke langit-langit mulut si bayi). Anas berkata: “Berilah nama baginya, wahai Rasulullah!”. Beliau bersabda: “namanya Abdullah” .
Ubbabah, salah seorang rijal sanad berkata: “Aku melihat dia memiliki tujuh anak yang kesemuanya hafal al-Qur`an”.
Diantara kejadian yang mengesankan pada diri wanita yang utama dan juga suaminya yang mukmin adalah bahwa Allah menurunkan ayat tentang mereka berdua dimana umat manusia dapat beribadah dengan membacanya. Abu Hurairah berkata:
“Telah datang seorang laki-laki kepada Rasulullah dan berkata: “Sesungguhnya aku dalam keadaan lapar”. Maka Rasulullah menanyakan kepada salah satu istrinya tentang makanan yang ada dirumahnya, namun beliau menjawab: “Demi Dzat Yang mengutusmu dengan haq, aku tidak memiliki apa-apa kecuali hanya air, kemudian beliau bertanya kepada istri yang lain, namun jawabannya tidak berbeda. Seluruhnya menjawab dengan jawaban yang sama. Kemudian Rasulullah bersabda:
“Siapakah yang akan menjamu tamu ini, semoga Allah merahmatinya”.
Maka berdirilah salah seorang Anshar yang namanya Abu Thalhah seraya berkata: “Saya wahai Rasulullah”. Maka dia pergi bersama tamu tadi menuju rumahnya kemudian sahabat Anshar tersebut bertanya kepada istrinya (Ummu Sulaim): “Apakah kamu memiliki makanan?”. Istrinya menjawab: “Tidak punya melainkan makanan untuk anak-anak”. Abu Thalhah berkata: ”Berikanlah minuman kepada mereka dan tidurkanlah mereka. Nanti apabila tamu saya masuk maka akan saya perlihatkan bahwa saya ikut makan, apabila makanan sudah berada di tangan maka berdirilah. Mereka duduk-duduk dan tamu makan hidangan tersebut sementara kedua sumi-istri tersebut bermalam dalam keadaan tidak makan.
Keesokan harinya keduanya datang kepada Rasulullah lalu Rasulullah bersabda: “Sungguh Allah takjub (atau tertawa) terhadap fulan dan fulanah”. Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda:
“Sungguh Allah takjub terhadap apa yang kalian berdua lakukan terhadap tamu kalian” .
Di akhir hadits disebutkan: “Maka turunlah ayat (artinya):
“Dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin) atas diri mereka sendiri. Sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu).” (Q,.s. al-Hasyr :9).
Abu Thalhah tidak kuasa menahan rasa gembiranya, maka beliau bersegera memberikan khabar gembira tersebut kepada istrinya sehingga sejuklah pandangan matanya karena Allah menurunkan ayat tentang mereka dalam al-Qur`an yang senantiasa dibaca.
Ummu Sulaim tidak hanya cukup menunaikan tugasnya untuk mendakwahkan Islam dengan penjelasan saja, bahkan beliau antusias untuk turut andil dalam berjihad bersama pahlawan kaum muslimin. Tatkala perang Hunain tampak sekali sikap kepahlawanannya dalam memompa semangat pada dada mujahidin dan mengobati mereka yang luka. Bahkan beliau juga mempersiapkan diri untuk melawan dan menghadapi musuh yang akan menyerangnya.
Diriwayatkan oleh Muslim di dalam shahihnya dan Ibnu Sa`ad di dalam Thabaqat dengan sanad yang shahih bahwa Ummu Sulaim membawa badik (pisau) pada perang Hunain kemudian Abu Thalhah berkata: “Wahai Rasulullah! ini Ummu Sulaim berkata: “Wahai Rasulullah apabila ada orang musyrik yang mendekatiku maka akan robek perutnya dengan badik ini”.
Anas berkata: “Rasulullah berperang bersama Ummu Sulaim dan para Wanita dari kalangan Anshar, apabila berperang, para wanita tersebut memberikan minum kepada mujahidin dan mengobati yang luka”.
Begitulah Ummu Sulaim memiliki kedudukan yang tinggi di sisi Rasulullah, beliau tidak pernah masuk rumah selain rumah Ummu Sulaim bahkan Rasulullah telah memberi kabar gembira bahwa beliau termasuk ahli surga. Beliau bersabda :
“Aku masuk ke surga, tiba-tiba mendengar sebuah suara, maka aku bertanya: “Siapa itu?”. Mereka berkata: “Dia adalah Rumaisha` binti Malhan ibu dari Anas bin Malik”.
Selamat untukmu wahai Ummu Sulaim, karena anda memang sudah layak mendapatkan itu semua, engkau adalah seorang istri shalihah yang suka menasehati, seorang da`iyah yang bijaksana, seorang pendidik yang sadar sehingga memasukkan anaknya ke dalam madrasah nubuwwah tatkala berumur sepuluh tahun yang pada gilirannya beliau menjadi seorang ulama diantara ulama Islam, selamat untukmu…..selamat untukmu…
(Diambil dari buku Mengenal Shahabiah Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam dengan sedikit perubahan, penerbit Pustaka AT-TIBYAN, Hal. 204)

Minggu, 21 Oktober 2012

today...

today I got a job as a medical volunteer in the graduation procession,
experience also remarkable though it looks simple.

they wore nice clothes that day. gives the impression of luxury. wear high heels, kebaya, toga.

very sacred indeed. when the inaugural, I'll set my feet pounding on the alma mater of Airlangga. what would I do there then?

and this afternoon I think, when one day I was at graduation. maybe I'll think, what you will and can do after getting out of here.

I thought, what if my parents were on the first floor. they sit down and look straight ahead I was called as outstanding students with certain qualifications.
I want to make them proud ..

but now I'm still stumped, there are still many hurdles that must be faced.

I remember one thing today,

 
that success can not be judged from the position that we can, but the extent to which we are able to overcome the difficulties that confront

"kesuksesan tidak bisa dinilai dari jabatan yang kita dapatkan, tapi dari seberapa kuat kita mengatasi kesulitan"


0o0
 
sekembalinya ke sekre KSR, dan sewaktu akan pulang . aku melihat sesosok wajah.

bukan wajah itu yang menyulitkan diriku. tapi karena wajah itu yang membuatku menyulitkan diriku sendiri. so that why I must ignore it, not forget it.

I have a bad history with that face.

and I'm not going to let me complicate myself because of her face.

I want to convince myself that that incident would not make me weak.

even otherwise.

pretty hard to forget the incident, but that does not mean I can not ignore it

Minggu, 14 Oktober 2012

Fungsi Syari'at Islam

Assalamu'alaykum...

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.

"Segala puji bagi Allah yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi hanya Allah saja yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan dan RasulNya"

sebenarnya untuk apa sih Syari'at islam ini datang kepada kita ?
Syari'at islam datang kepada kita adalah untuk menjaga :

1. Agama, maka setiap apa yang menodainya di hukumi haram. misal : Syirik, Bid'ah, Takhayul.
2. Nyawa, maka setiap apa yang melanggar nyawa dihukumi haram. misal : membunuh
3. Akal, maka setiap apa yang merusak akal di hukumi haram. misal : Khamr, Alkohol, narkoba
4. Harta, maka setiap apa yang dapat merusak harta, duhukimi haram. misal : mencuri, merampok.
5. Nasab,  contohnya adalah ALLOH mengharamkan Zina..

dan satu tambahan lagi yaitu

kehormatan..

Dampak buruk orang yang bermaksiat

Assalamu'alaykum...
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمداً عبده ورسوله.
"Segala puji bagi Allah yang hanya kepadaNya kami memuji, memohon pertolongan, dan ampunan. Kami berlindung kepadaNya dari kekejian diri dan kejahatan amalan kami. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang dapat menyesatkan, dan barang siapa yang tersesat dari jalanNya maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak diibadahi hanya Allah saja yang tiada sekutu bagiNya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah Utusan dan RasulNya"

kemarin ada kajian di Surabaya, poin-poin ini diambil dari kitab Adda'u Waddawa' (kalau tidak salah tulisannya seperti ini).
mau share nih... mudah-mudahan bermanfaat ya...tentang dampak buruk orang yang bermaksiat. apa saja itu?

1. Orang yang bermaksiat, akan tumpul otaknya. karena dijelaskan bahwa ilmu dan maksiat tidak bisa menyatu
2. Terhalagi Rezeqinya. disini dijelaskan bahwa "Sebagaimana taqwa menarik rizqi, maka maksian menarik kefakiran"
3. kegundahan dan perasaan takut. karena di dalam hatinya tidak ada nikmat iman. ini dijelaskan "mata yang bermaksiat disiang hari, maka mustahil ia bangun dimalam hari (sholat tahajud)". hatinya kosong dan kering. Ulama salaf berkata ada seorang laki-laki yang mengatakan "Sesungguhnya aku telah bermaksiat kepada Alloh, maka balasannya tampak pada istriku dan kudaku". suatu hari ada seorang istri yang soleh , dia ditinggal oleh suaminya untuk suatu pekerjaan. ia memiliki pembantu laki-laki, pembantu itu sangatlah sopan. namun pada suatu hari si pembantu berani kurang ajar kepada istri sang majikan. setelah ditelusuri ternyata sang suami sedang bermaksiat di luar rumah.
4. Alloh akan menyulitkan hidupnya.
5. Alloh akan membuat kegelapan di dalam hatinya. Riwayat Ibnu Abbas "Sesungguhnya kebaikan itu menimbulkan cahaya di muka, lentera di dalam hati, kelimpahan rizqi, kekuatan dalam jasmani, dan mengundang cinta makhluq Alloh, dan dosa itu meredupkan cahaya di muka, kegelapan di dalam hati, kelemahan jasmani, kekurangan rizqi, dan mengundang murka"
6. melemahkan hati
7. terhalagi melaksanakan ketaatan
8. memendekkan umur. (mohon dicari keterangan lebih lanjut)
9. maksiat itu menarik maksiat yang lain. misal : seorang suami berselingkuh dengan wanita lain (maksiat 1), ketika sampai di rumah dia ditanya oleh istrinya. maka tidak mungkin dia menjawab " aku baru saja berselingkuh", tentu saja dia akan berbohong supaya tidak ketahuan ( maksiat 2)
10. melemahkan hatinya dalam menggapai cita-citanya. tidak memiliki semangat menggapai tujuannya.
11. menganggap remeh kemaksiatan, karena menganggap kemaksiatan yang dilakukan adalah kemaksiatan kecil.
12. "Setiap kemaksiatan yang ada di zaman ini adalah warisan dari umat terdahulu yang telah dibinasakan"
13. melemahkan seseorang di hadapan Alloh.
14. "Orang beriman melihat dosanya seperti dia duduk dibawah tebing yang diatasnya terdapat batu besar dan takut kalau batu besar tersebut menimpanya, sedangkan orang yang bermaksiat akan melihat dosanya seperti lalat yang hinggap di hidungnya"
15. Orang bermaksiat menyebabkan kekeringan di suatu tempat karena Alloh menahan air hujan.
16. hinanya seorang hamba di hadapan Alloh.
17. merusak akal manusia.
18 Terhalaginya do'a dari malaikat dan Rosululloh SAW
19. Kerusakan du=i muka bumi (Ar-Rum :41)

dari bahasan di atas masih ada beberapa hal yang belum dapat saya tulis disini, dikarenakan waktu tang terbatas.

semoga bermanfaat

wassalamu'alaykum warohmatullohi wabarokatuh.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Cara Kerja SIM CARD Hp



Tentu kalian memiliki benda mungil yang satu ini. Karena tanpa benda ini anda tidak dapat mengoperasikan secara optimal handphone anda. Ya, benda ini di namakan SIM (Subscriber Identity Module). SIM adalah kartu informasi kecil yang berisi informasi berlangganan dan informasi pribadi lainnya. Informasi ini seperti nomor telepon, informasi penagihan identitas, dan sebagian kecil data pengguna tertentu.Simcard digunakan dalam sistem GSM. Kartu yang mirip dengan SIM dalam UMTS disebut USIM, sedangkan kartu RUIM popular dalam sistem CDMA.

Kartu SIM adalah Sebuah papan sirkuit kecil berkode, yang diintegrasikan ke dalam ponsel GSM ketika kita berlangganan jasa telekomunikasi. Kartu ni menyimpan informasi dari orang yang berlangganan, keamanan data dan serta memori untuk menyimpan nomor pribadi. kartu SIM menyimpan informasi yang memungkinkan penyedia layanan jaringan untuk mengidentifikasi penelpon. Kartu SIM seperti kartu memori yang bisa dilepas dan bisa diintegrasikan ke dalam setiap handset GSM, memungkinkan Anda untuk mempertahankan nomor ponsel yang sama bahkan dalam kasus ketika Anda mengganti ponsel anda. Sebuah chip unik ada dalam kartu SIM di semua ponsel GSM.

CARA KERJANYA


Subscriber Identity Module ini sifatnya sementara, artinya dapat dipindahkan pada sejumlah telepon seluler. SIM menyimpan informasi seperti nomor telepon, pesan teks , dan data lain. Dapat dianalogikan seperti hardisk kecil yang dapat mengaktifkan telepon secara otomatis saat ditancapkan pada sebuah perangkat.

imcard menyimpan informasi yang berkaitan dengan jaringan yang digunakan untuk otentifikasi (authentication) dan identifikasi pengguna. Data yang paling penting adalah: nomer identitas kartu (ICCID, Integrated Circuit Card ID), nomer pengguna internasional (IMSI, International Mobile Subscriber Identity), kunci authentikasi (Ki, Authentication Key), kode area (LAI, Local Area Identity), dan nomer panggilan darurat operator. SIM juga menyimpan nomer layanan pusat untuk SMS (SMSC, Short Message Service Center), nama penyedia layanan (SPN, Service Provider Name), dan lainnya

Pada pin Simcard pasti terdiri atas 6 Pin.. yang terdiri atas :

1.simclock , adalah sinyal frekuensi clock melakukan sinkronisasi ke data digital untuk membuat sinyal data ketika mentransfer atau mengirim dan menerima informasi data.

2.simdata , adalah data digital yang disimpan pada memori SIM

3.simreset, ini juga merupakan sinyal frekuensi yang memicu atau mengatur ulang semua proses sinkronisasi

4.Vsim , ini sebuah power supply tegangan yang digunakan untuk mengaktifkan sirkuit SIM.

5.Ground, voltase gound

6.Nc (Not Connetcetd)

semua ponsel pasti terdiri atas 6 pin ini saja….


Click this bar to view the full image

Terdapat 3 sumber listrik untuk mengoperasikan sim card ini, yaitu 5 v , 3 v, 1.8 v. (ISO/IEC 7816-3 klas A, B, dan C.
Kartu sim pertama di buat pada tahun 1998, dengan kartu Munich smart Giesecke & Devrient menjual 300 kartu pertama ke operator jaringan nirkabel Finlandia Radiolinja.

Alur kerja dari bagian sim card ini adalah….
Dari Konektor simcard ===> Emif Simcard ====> Ic Power

ini berlaku untuk semua ponsel….


Pin2 penting yang harus kita perhatikan adalah semua pin2 tersebut harus dalam keadaan tersambung satu sama lainnya sesuai dengan jalur yang dilalui… kecuali jalur NC alias not connected atau tidak konek ke mana2

SISTEM OPERASINYA

Sistem operasinya ada 2 jenis yaitu, Kartu asli dan kartu java. Karu asli didasarkan pada bawaan produk, perangkat lunak vendor tertentu sedangkan kartu java merupakan subset dari bahasa pemograman yang ditunjukan untuk embedded device. Kartu java memungkinkan SIM berisi pemrograman dan hardware yang bisa diinstal terus.

DIAGRAM BLOK SUBSCRIBER IDENTITY MODULE (SIM)
Click this bar to view the full image.


Diagram ini menunjukan bahwa kartu sim memiliki 8 kontak listrrik. Kartu ini memiliki mikroprosesor yang digunakan untuk mengambil dan menyimpan data. Memori tambahan dimasukan untuk memberikan fitur seperti pesan singkat yang disimpan pada kartu sim.

sumber :  http://clik3x.blogspot.com/2012/01/mengintip-cara-kerja-simcard-pada-hp.html