Social Icons

Pages

Jumat, 23 November 2012

Keutamaan Puasa Asyura Yang Dibarengi Dengan Hari Lainnya, Puasa Asyura Akan Menghapuskan Dosa Tahun Lalu


Sebuah hadits Abu Qatadah Radiyyallahu Anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah Sallallahu alaihi Sallam bersabda : “Aku berdo’a pada Allah bahwa puasa pada hari Asyura dapat menebus dosa tahun yang lalu.” Riwayat Imam Muslim, Al-Jami’-Us-Sahih II/2602.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya tentang puasa Asyura, maka beliau menjawab: “Ia menghapuskan dosa tahun yang lalu.” (HR. Muslim (1162), Ahmad 5/296, 297).

Ibnu Abbas menyatakan : “Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berpuasa pada suatu hari karena ingin mengejar keutamaannya selain hari ini (Asyura’) dan tidak pada suatu bulan selain bulan ini (maksudnya: Ramadhan).” (HR. al-Bukhari (2006), Muslim (1132)).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah bulan Allah yang bernama Muharram. (HR. Muslim,1163).

Juga, “Abu Hurairah Radiyallahu Anhu meriwayatkan Rasulullah Sallallahu alaihi wa Sallam bersabda : ” Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Muharam, sedang salat yang paling utama sesudah salat fardlu adalah salat malam.” HR Muslim II/2611.

Dalam hadits disebutkan bahwa para sahabat berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam : “Wahai Rasulullah! sesungguhnya Asyura’ itu hari yang diagungkan oleh orang Yahudi dan Nasrani”, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan.” (HR. Muslim (1134) dari Ibnu Abbas).

Diperbolehkan untuk puasa hari Asyura. (hari kesepuluh Muharram) satu hari saja, akan tetapi hal itu menjadi lebih baik untuk puasa hari sebelumnya atau hari setelahnya juga dan ini adalah Sunnah yang diajarkan Nabi (Salallaahu `Alaihi wa Sallam) yang bersabda : “Tahun depan insya Allah kita akan puasa (juga) pada hari yang kesembilan.” (hari Muharam), (Diriwayatkan oleh Imam Muslim (1134) dari Ibnu Abbas, Imam Ahmad, Ibn Majah, Ibn Abi Syaibah, At-Tahawi, Al-Baihaqi dan Al-Baghawi]. Ibn ‘ Abbas ( radliyallaahu ‘ anhumaa) berkata : (bersama dengan hari yang kesepuluh (bulan Muharram).

(“Berpuasalah pada hari Asyura’ dan selisihilah orang-orang Yahudi itu, berpuasalah sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” (Fathul Bari, 4/245), red)

(Dikutip dari terjemah Fatawa Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wal Ifta, Saudi Arabia, Dewan Tetap Arab Saudi untuk riset-riset Ilmiyah dan Fatwa, Jilid 10 hal 401, No.13700. http://www.fatwa-online.com/

http://tausyah.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar