Social Icons

Pages

Kamis, 03 Januari 2013

cintai lingkungan ala anak kost-kostan



barusan dapat inspirasi, tentang Sampah,,


kalau berbicara tentang barang yang satu ini memang tidak pernah ada habisnya. barang yang satu ini tidak pernah bisa jauh dari kehidupan manusia setiap harinya. karena manusia sendiri yang memproduksinya. rasanya tidak berlebihan jika manusia dianggap sebagai tukang sampah . seperti kata seorang teman namanya vika maulidiyah  (http://www.facebook.com/vika.maulidiyah?ref=ts&fref=ts) " yang tukang sampah itu bukan bapak berbaju biru (biasanya) yang biasanya dorong sampah dengan gerobak berwarna kuning, tapi manusia yang suka produksi SAMPAH". kadang-kadang tanpa sadar ada yang merasa jaga jarak dengan bapak-bapak ini, karena dia bawa sampah. padahal seharusnya harus berkaca pada diri sendiri. siapa yang tukang sampah mereka atau kita sebenarnya?

nha kalau sudah seperti ini, siapa yang nggak jijik lihatnya ? mengganggu estetika pastinya.
sebentar lagi akan ada lalat ijo (aku biasa menyebutnya abri).
atau ada kucing "mulung" alias ngobrak ngabrik sampah karena ada bau pindang di dalamnya.trus sampahnya tumpah dan baunya kemana-mana.
dan kalau yang punya pembantu biasanya menunggu pembantu buat ngebersihin sampahnya sementara kita cuma bilang "ih jorok banget sih" , padahal kita sendiri yang buang sampah ditu. jijik dong sama diri sendiri.
 
daripada kaya gitu lebih baik dihindari mulai dari cara membuang sampah (kecuali ada yang mau tetap seperti itu, sebaiknya segera berhenti membaca, ini tidak baik untuk kepribadian anda). 
 
 
ini adalah sistem pengelolaan sampah yang diambil dari PPT kuliah pengelolaan sampah departemen biologi Universitas airlangga. karena kebetulan saya manusia kos-kosan jadi posting tentang sampahnya sampai di sekitar situ saja. tips yang bisa saya tulis disini buat teman-teman kos-kosan lain cuma sampai tahap ketiga.

1. Timbulan/ generation. 
dimana proses tukang sampah berlangsung . biasanya habis makan penyetan bareng di depan Tivi trus buang sampah. nha itu dia . kenapa saya sebut penyetan ? karena kebanyakan anak kost2an sering makan penyetan (pengalaman pribadi). kalau yang makannya beli (nggak masak). pasti dalam satu menu (misal penyetan) ada komponen yang nggak disukai, misal : "aku nggak suka terongnya" atau " aku nggak suka kubisnya" (tapi jarang yang bilang " aku nggak suka ayam atau lelenya) yang pada akhirnya terbuang. sampah nggak cuma dari makanan, dari wadah sabun, atau bekas air mineral atau bekas cosmetik. lanjut ketahap selanjutnya Pewadahan
 
2. Pewadahan.
 
pada tahap ini kontribusi untuk menjaga lingkungan dipertanyakan. pada tahap pewadahan yang harus dilakukan adalah pemilahan sampah. mana yang organik, mana yang non organik . mana yang bisa di recycle atau yang tidak. sebaiknya ada sampah khusus botol air mineral, botol kaca, atau barang plastik lainnya. barang-barang semacam ini bisa dijual dan lumayan hasilnya bisa dipakai untuk uang kebersihan, misal : buat beli sapu umum (buat yang gekost). untuk sampah yang non organik bisa langsung di buang di tahap nomor 3. kalau sampah organik seharusnya bisa dibuat kompos. berhunbung di kost nggak ada tanahnya. jadi yang bisa saya lakukan adalah membuang (ke nomor 3)

3. Pengumpulan. 
tahap ini biasanya dikumpulkan di bak sampah yang besar. misal di bak kuning yang biasanya ditarik pak PUPPW. biasanya bak ini ada di pinggir jalan seperti yang ada di dekat kostan saya. untuk pengumpulan sampah. biasanya ada yang jijik pegang sampah. untuk "ngakali" itu sebaiknya di tempat sampah dikasih plastik biar gampang pas mau ngumpulkan ke bak sampahnya. jangan hanya bisa bilang " ihh jijik" tapi usahakan "ihh jijik,tak buang aja deh"

nha...seneng kan kalau lihat kostan bersih.

semoga tidak hanya fatamorgana untuk menjadikan lingkungan kita seperti tang ada DI DALAM bohlam diatas, meskipun sekarang masih banyak yang seperti DI LUAR BOHLAM

semoga bermanfaat, kalau ada kesalahan mohon koreksinya..:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar